Jumat, 18 Desember 2009

Mercy Sleeping Yes/No?

Euthanasia atau Mercy Sleeping adalah tindakan membunuh hewan oleh seorang dokter hewan dengan rasa sakit seminimal mungkin karena si hewan menderita penyakit yang tidak dapat diobati atau situasi dimana perlakuan/pengobatan tidak memungkinkan lagi memperoleh kesembuhan. Tapi bagi seorang klien kata-kata ”euthanasia” sering menjadi sesuatu yang sangat menakutkan jika hal itu harus terjadi pada hewan kesayangannya. Oleh karena itu kebanyakan dokter menyebutnya ”ditidurkan” atau ”disuntik tidur” untuk mengurangi kesan ngeri tersebut. Istilah euthanasia sendiri berasal dari bahasa Yunani yang berarti kematian yang baik atau mati dengan cara yang baik

Euthanasia atau suntik mati hingga kini masih menjadi pro-kontra. Secara moral dan etika, euthanasia tidak dibenarkan bagi sebagian orang, karena dianggap tidak ada bedanya dengan tindakan pembunuhan. Namun di sisi lain, euthanasia adalah sebuah pilihan bagi sang pemilik hewan yang mengetahui bahwa piaraannya secara medis sudah tidak punya harapan untuk hidup lagi.

Tindakan medis ini disebut sebagai tindakan euthanasia aktif, untuk membedakan dari istilah euthanasia pasif. Euthanasia pasif adalah keputusan medis untuk menghentikan sama sekali pengobatannya. Namun istilah euthanasia pasif tidak lagi dipakai karena masalah etika kedokteran sudah dapat diatasi. Euthanasia pasif biasanya diganti dengan sebutan membiarkan pasien meninggal karena harapan hidup sudah tidak ada lagi.

Sesuai dengan Kode Etik Dokter Hewan yang termuat dalam Bab III pasal 18 yaitu ”Dokter Hewan dengan persetujuan kliennya dapat melakukan Euthanasia jika diyakini tindakan itulah yang terbaik sebagai jalan keluar bagi pasien dan kliennya.” Sebab-sebab hewan dieuthanasia jika hewan itu berpemilik adalah hewan yang memiliki luka secara menyeluruh, hewan dalam kondisi sangat menderita, hewan terlalu agresif, dan hewan sudah sangat tua.

Bagi seorang dokter hewan, melakukan euthanasia juga bukan merupakan hal yang mudah. Banyak hal yang harus dipertimbangkan oleh seorang dokter hewan sebelum melakukan euthanasia, diantaranya adalah :

1.Mengakhiri kehidupan hewan adalah suatu keputusan yang sangat sulit bagi pemilik hewan maupun dokter hewan, sehingga harus dipertimbangkan matang-matang.
2.Membicarakan kepada klien faktor-faktor yang menyebabkan kenapa keputusan euthanasia harus dilakukan.
3.Pelaksanaan euthanasia hendaknya dijadwalkan sehingga masih ada waktu untuk mendiskusikan dan tidak tergesa-gesa.
4.Beberapa klien merasa bersalah setelah dilakukannya euthanasia.
5.Klien harus menyadari bahwa kehidupan dan kematian hewan adalah sesuatu yang sangat penting, sehingga euthanasia bukan suatu keputusan yang mudah.
Alasan dilakukannya euthanasia jika hewan itu liar/tidak berpemilik adalah :

1.Tidak memiliki kualitas hidup (malnutrisi, tidak ada tempat berteduh, bisa tertabrak kendaraan, dsb.)
2.Untuk kontrol populasi hewan di suatu daerah
3.Hewan menderita penyakit menular
4.Hewan mengganggu ketertiban dan kesehatan masyarakat.

Sesuai Kode Etik Dokter Hewan yang menjunjung tinggi kesejahteraan hewan, maka tindakan melakukan euthanasia pun harus menggunakan metode-metode yang ideal. Beberapa metode euthanasia yang ideal adalah :

1.Hewan direstrain dengan sedikit mungkin menderita kesakitan
2.Metode yang digunakan layak bagi operator (dokter hewan) dan klien
3.Resikonya sangat kecil bagi operator
4.Biaya relatif terjangkau
5.Derivat Barbiturat diinjeksikan secara intravena dengan ukuran over dosis biasa digunakan di beberapa negara untuk anjing, kucing, kuda dan keledai ( diambil dari MediaVet)

dengan diketahuinya mercy sleeping ini mudah-mudahan klien dan dokter hewan dapat mengambil keputusan bersama.

Musim Hujan, Penyakit rusa datang

Beberapa hari yang lalu saya diminta teman saya untuk memberikan tips untuk pengangkutan rusa sambar yang akan memakan waktu sekitar 3 jam dari Muara Enim Sumatera Selatan ke Wilayah Lahat untuk ditangkarkan.
dan saya menyarankan seperti yang pernah saya ketahui dari pengalaman teman sejawat saya yang cukup berpengalaman dibidang ini.
Cara menangkap rusa agar tidak menimbulkan cedera pada petugas dan rusa itu sendiri, antara lain dengan menjepit leher dengan tangan kanan, ke dua mata ditutup menggunakan tangan kiri agar dapat mengurangi stress; sementara petugas lainnya memegang kedua pangkal paha dari arah samping. Penangkapan ini membutuhkan tenaga 2-3 orang dan pada rusa jantan yang mempunyai tanduk kokoh atau sempurna, harus mendapat perhatian yang lebih serius karena sangat berbahaya dan liar.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengangkutan rusa adalah apabila jarak pengangkutan sangat jauh dan membutuhkan waktu yang lama, sebaiknya menggunakan peti/kandang berbentuk persegi empat. Peti/kandang terbuat dari kayu/ papan/triplek yang tertutup rapat agar rusa tidak stress tetapi harus mempunyai lubang udara. Pembuatan peti/kandang diusahakan agar rusa dapat berdiri tegak. Selama dalam perjalanan, rusa harus diberi makan dan minum, bila memungkinkan diberi obat anti stress. Sebaiknya pengangkutan rusa dilakukan pada sore atau malam hari, agar rusa tidak kepanasan dan menekan kondisi stress.
tapi kenyataannya rusa tersebut masih sangat liar, sehingga diperlukan anestesi umum selama pengangkutan. Alhamdulillah perjalanan aman dan tanpa kendala berarti.

Kendala lain yang mungkin akan timbul pada rusa ditempat yang baru adalah masalah kesehatan, kesehatan rusa merupakan suatu hal yang perlu mendapat perhatian serius agar produktivitas rusa semakin meningkat. Berdasarkan pengalaman, kematian dalam penangkaran lebih banyak terjadi pada musim hujan yakni pada anak rusa (27 %) dan rusa dewasa (9%). Penyakit yang sering menyerang pada musim hujan adalah pneumonia (radang paru-paru) sebagai akibat kandang yang becek dan lembab. Sedangkan kematian pada rusa dewasa lebih banyak disebabkan oleh faktor makanan, lingkungan, dan stress akibat penanganan. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit dilakukan dengan beberapa cara, antara lain sanitasi lingkungan kandang, pemberian pakan yang memenuhi standar gizi, memperbaiki teknik penanganan, dan vaksinasi, serta pemberian obat sesuai jenis penyakit dan anjuran medis.
kepada teman saya...semoga sukses ya

Kamis, 03 Desember 2009

Masyarakatku....sifatmu

Ini hari, sangat kulelah! Badan pegal pegal seperti habis digebuk maling!
Ceritanya sgt panjang, tentu saja ini adalah suka duka jd tim PDSR, teman saya lagi menanti ijab kabul! Terpaksalah ku sendiri! Melaksanakan tugas berat ini! Ada laporan kasus kematian unggas mendadak! Nah ini rupanya asalnya! Pergilah aku ke Dusun Jangga, kelurahan padang temu, Kecamatan Dempo Tengah. hal pertama ketemu lurah, kemudian langsung ke TKP, ternyata unggas yang mati sudah 30 ekor!

Selasa, 01 Desember 2009

PERJALANAN

si Black ini Puppy milik saya, maunya dihalaman belakang trus

ini burung elang, yg dipelihara seseorang