Minggu, 27 Maret 2011

Jangan Remehkan Dehidrasi Pada Hewan Kesayangan


Jangan sepelekan dehidrasi pada hewan peliharaan anda. Sebab kekurangan cairan tubuh pada hewan dapat berakibat fatal. Itulah sebabnya, dalam beberapa kasus dehidrasi --untuk menyelamatkan hewan-- terkadang dibutuhkan pemberian infus. Namun, keberhasilannya sangat tergantung kondisi pasien ketika datang ke dokter hewan. Oleh sebab itu, kunci perta...ma penanganan dehidrasi adalah kewaspadaan pemilik hewan terhadap tanda-tanda dehidrasi pada hewan kesayangan mereka.

Dehidrasi secara harfiah didefinisikan sebagai kondisi turunnya volume cairan di dalam tubuh. Cairan tubuh yang dimaksud yaitu : Semua bagian cair dari tubuh selain zat padat yang ada pada tubuh, termasuk dalam kategori ini adalah cairan darah, cairan limpoid, cairan intrasel, cairan ekstrasel/interstisiil, cairan serebrospinal, cairan sendi, dan lain sebagainya.

Total cairan tubuh hewan adalah sekitar 60% dari seluruh volume tubuhnya, yang terdiri atas 40% cairan intrasel, dan 20% cairan ekstrasel –yang tersusun atas 15% cairan interstisiil dan 5 % cairan plasma. Namun dalam beberapa kasus, dapat terjadi hilangnya cairan dari dalam tubuh yang dapat mengancam keselamatan hewan –apabila tidak segera dikoreksi melalui terapi cairan. Kehilangan cairan pada tubuh hewan dapat terjadi akibat pendarahan, diare, muntah, terbakar, poliuria, dan lain-lain. Dalam kondisi tersebut, akan terjadi dilatasi (pelebaran) pembuluh darah, turunnya volume aliran darah, yang lebih jauh akan menyebabkan turunnya kemampuan jantung untuk memompa darah –karena darah yang begitu kental. “kondisi ini dapat berakibat fatal apabila tidak segera dilakukan terapi cairan,” demikian tegas Drh. Setyo Budhi, MP, selaku pembicara dalam acara Continue Education yang diselenggarakan di Rumah Sakit Hewan Soeparwi – Yogyakarta, pada 7 Agustus 2010 lalu.

Praktisi sekaligus pengajar pada bagian Bedah Fakultas Kedokteran Hewan ini menambahkan, dalam kondisi normal tubuh hewan mampu menjaga keseimbangan cairan yang masuk melalui air minum, pakan dan hasil metabolisme, dengan cairan yang keluar melalui feses, urin, penguapan, dan air susu –apabila menyusui (lihat tabel 1). Namun, apabila hewan kehilangan cairan akibat sebab-sebab yang telah disebutkan di atas, keseimbangan cairan ini akan mengalami gangguan. Apalagi, dalam kondisi ini pada umumnya hewan mengalami gangguan asupan air –biasanya hewan tidak mau makan atau minum. Dengan demikian, diperlukan tindakan terapi cairan untuk mengembalikan cairan di dalam tubuh yang hilang.

Menurut Budhi, terapi cairan yang dilakukan tersebut tidak hanya mengoreksi volume cairan yang hilang, namun juga mengembalikan komposisi elektrolit dalam cairan tubuhnya (lihat tabel 2), kondisi keasaman (pH) dan tekanan osmotiknya. Dengan demikian, cairan yang dimasukkan ke dalam tubuh hewan harus memiliki komposisi yang sesuai dengan yang dibutuhkan untuk mengembalikan keempat hal tersebut kembali kepada kondisi normal.

Evaluasi dehidrasi

Untuk mengetahui tingkat dehidrasi secara pasti, menurut Budhi, harus dilakukan evaluasi kondisi hewan dari pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium. Dari data-data inilah kemudian interpretasi dan perkiraan kekurangan cairan dari pasien dapat diketahui. Sungguhpun demikian, menurut Budhi, tidak ada metode obyektif untuk mengalkulasi tingkat dehidrasi, metode yang dipakai adalah berdasarkan evaluasi secara kualitatif –berdasarkan parameter kondisi fisik (lihat tabel 3). Pada umumnya, dehidrasi baru akan menimbulkan gejala klinis jika angkanya di atas 4%. Dalam perjalanannya, gejala klinis akan meningkat apabila tingkat dehidrasi di atas 10%.

Sebagai langkah awal, pemilik dapat mengetahui hewan kesayangannya mengalami dehidrasi atau tidak, dari tanda-tanda fisiknya. Hewan yang mengalami dehidrasi akan terlihat lemah dan lesu. Lidah terlihat pucat dan mengkerut, dengan mukosa kering serta turgor kulit menurun –apabila dicubit akan lambat kembali ke posisi semula. Kemudian, untuk memeriksa lebih pasti keadaan dehidrasinya, tekanlah dengan ujung jari gusi hewan. Warna bagian gusi yang telah ditekan akan berubah dari putih menjadi kembali memerah. Apabila perubahan waktu lebih dari 2 detik, itu artinya hewan dalam keadaan dehidrasi –CRT/Capillary Refill Time lebih dari 2 detik. Tanda lainnya hewan –terutama kucing dan anjing-- yang mengalami dehidrasi adalah produksi urinnya kurang dari 2 cc/kg bobot badan per jam. Apabila ketiga tanda-tanda tersebut dialami oleh hewan kesayangan anda, maka segeralah bawa ke dokter hewan untuk mendapatkan penanganan terapi cairan atau penanganan medis lainnya. Karena tidak jarang, dehidrasi merupakan gejala awal proses penyakit yang dapat memperparah kondisi kesehatan hewan kesayangan anda.

Diagnosa dehidrasi

1. Hewan lemah, lesu, lidah pucat mengkerut, mukosa kering, turgor kulit menurun.

2. Perfusi jaringan perifer : CRT > 2 detik .

3. Produksi urin kurang dari 2 cc/kg bobot badan per jam.

Pencegahan dehidrasi

Kita tentu tidak mengarapkan hewan kesayangan mengalami dehidrasi atau bahkan yang lebih parah dari itu. Dari sisi medis kedokteran hewan, tindakan pencegahan adalah yang paling baik bagi kesehatan hewan. Satu hal yang perlu dicamkan adalah memenuhi kebutuhan cairan harian mereka sesuai dengan yang telah direkomendasikan oleh berbagai ahli kesehatan hewan. Sediakanlah air bersih dalam jumlah yang cukup, serta bersihkanlah tempat minumnya setiap hari. Cara ini akan membantu mereka mempertahankan status hidrasi mereka dalam kondisi prima.

LAMPIRAN

Tabel 1. Keseimbangan cairan harian (dalam % bobot badan)

Tidak Menyusui Menyusui

PEMASUKAN

Air minum 26 51

Air dalam pakan 1 2

Air metabolisme 2 3

JUMLAH 29 56



PENGELUARAN

Feses 12 19

Urin 7 11

Penguapan 10 14

Air susu 0 12

JUMLAH 29 56



Tabel 2. Elektrolit normal serum (satuan dalam mEq/l)



HEWAN Na+ K + Ca ++ Mg++ HPO4 Cl - HCO3



Anjing 143 - 153 4,2 - 5,4 5,0 - 6,1 0,43 - 0,60 3,2 - 8,1 100-120 18-25

Kucing 146 - 156 3,2 - 5,5 4,9 - 5,5 0,43 - 0,70 3,2 - 6,5 114-126 18-22



Tabel 3. Tingkat dehidrasi

DEHIDRASI TANDA-TANDA

< 4% ada informasi kehilangan cairan tubuh, seperti : muntah, pendarahan, diare, dll.

4 – 6% turgor kulit sedikit menurun

6 – 8% turgor kulit agak menurun, mukosa agak kering, pulsus normal, agak tachycardia, kencing berkurang.

8 – 10% turgor kulit turun, mukosa kering, mata kering, oliguria, pulsus cepat, tachycardia, mukosa kering dan pucat.

10% - 12% turgor kulit sangat turun, mukosa membran kering, pulsus cepat dan lemah, napas cepat, depresi

Kamis, 24 Maret 2011

PENYAKIT ULAR PHYTON


Bagi pecinta ular phyton, mengenali beberapa penyakit yang umum ditemukan pada ular phyton sebelum pergi ke dokter hewan adalah salah satu hal yang cukup penting, dengan kata lain, pengobatan dan deteksi dini satwa ini dapat mempengaruhi pada pengobatan berikutnya. Berdasarkan berbagai literatur dan buku tentang ular phyton serta berdasarkan informasi tambahan dari situs www.satwaunik.com, berikut ini adalah penyakit yang umum ditemukan pada ular phyton:
Vomiting / Muntah
Salah satu penyakit/gangguan yang sering dialami oleh phyton adalah Muntah. Jangan pegang phyton anda pada saat baru saja selesai makan. Itu mungkin terjadi juga jika hewan peliharaan anda dalam keadaan stress karena merasa kurang aman atau karena terinfeksi oleh parasit yang berasal dari dalam maupun luar tubuhnya, itu akan merangsang makanan untuk dimuntahkan keluar Untuk membantu menghindari terjadinya muntah, adalah penting untuk membiarkan phyton anda untuk istirahat setelah mereka makan. Bagaimana caranya anda untuk mengarahkan supaya mereka tidur? naikkan suhu kandang pada suhu tertentu, atau anda juga bisa tempat untuk berjemur. Phyton akan berbaring di bawah cahaya/lampu tersebut untuk membantu mencerna makannya dan akan membantu mengurangi untuk dimuntahkan kembali.
Constipation/Sembelit/Susah buang air
Jika phyton anda tidak buang air dalam waktu yang tidak seperti biasanya, ataupun sulit untuk buang air atau pun kotorannya sangat kering, dari semua tanda-tanda tersebut dapat dipastikan bahwa phyton anda lagi sembelit. Tingkat kelembaban dan suhu yang rendah adalah penyebab umum terjadinya sembelit. Anda bisa menghindarinya dengan menjaga kebersihan air minum di dalam kandang. Juga dengan menempatkan air hangat di dalam kandang dan arahkan supaya phyton anda berendam di dalam air tersebut.
Scale rot / Infeksi kulit (sisik)
Jika anda memperhatikan ada warna yang berbeda pada sisik phyton seperti: warna Pink, Merah atau Coklat, hal ini mungkin disebabkan oleh Scale rot/ pembusukan sisik. Penyakit ini bisa terjadi pada beberapa sisik, di tempat tertentu atau pun di banyak tempat. Terkadang penyebab dari infeksi sisik ini bisa dari infeksi dari dari dalam tubuh yang muncul keluar tubuh sebagai scale rot/sisik yang busuk. Tetapi bagaimana pun penyebabnya adalah kurang bersihnya tempat/kandang dari phyton tsb. Jika kandangnya tidak secara rutin dibersihkan dan dikasi disinfectan, phyton akan berbaring di atas air kencing dan kotorannya dalam waktu yang cukup lama sehingga menyebabkan scale rot.
Berdasarkan informasi penyakit-penyakit tersebut diatas, ada baiknya jika anda menghubungi dokter hewan. Perlu diingat bahwa mengobati hewan sendiri dengan menggunakan antibiotic dan beberapa obat keras lainnya tanpa penyeliaan atau tanpa sepengatuan atau tanpa resep dokter hewan adalah melanggar undang-undang (Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009). UU baru tentang kesehatan hewan telah dibuat oleh Negara ini. Memang UU ini masih relative baru, oleh sebab itu upaya sosialisasi perlu diupayakan dan dilakukan.
Inclusion Body Disease (IBD)
Apakah IBD itu?
IBD merupakan suatu hal yang telah lama ada dalam pemeliharaan boa dan python di captivity, akan tetapi keberadaannya sendiri baru disadari oleh publik baru-baru ini. IBD dipercaya sebagai penyakit yang disebabkan oleh retrovirus dan sepertinya hanya menyerang anggota dari keluarga “boid”, seperti python dan boa. Penyakit ini mempengaruhi dua grup ular tersebut dengan berbagai cara yang berbeda akan tetapi kondisi yang diakibatkan akan selalu fatal ketika ular mulai menampakkan gejala-gejala yang diakibatkan oleh penyakit ini.
Ular bisa saja tidak menampakkan gejala-gejala apapun tetapi tetap saja menjadi pembawa dari penyakit ini – Boa, sebagai contoh, sering menjadi sarang dari penyakit ini tanpa menampakkan gejala-gejala terkena penyakit. Maka bila seekor ular yang dikandangkan dengan ular lain yang telah terinfeksi tidak menunjukkan adanya gejala-gejala apapun, bukan berarti ular tersebut kebal terhadap penyakit ini – ia tetap dapat menjadi sumber infeksi pada ular-ular lainnya yang masih sehat.
Penyakit ini diyakini disebabkan oleh “inclusion bodies” (sejenis retrovirus) yang diidentifikasi terdapat dalam sel epithelial dari ginjal dan pancreas ular yang terjangkit. IBD juga dikaitkan dengan degenerasi neuronal dan luka pada saraf tulang belakang dan otak, yang nantinya akan menyebabkan denegerasi myelin dan kerusakan pada saraf. Dalam beberapa kasus, ular yang terjangkit oleh IBD juga ditemukan terinfeksi oleh kutu ular, Ophionyssus natricis, akan tetapi karena keberadaan dari parasit ini tidak selalu hadir pada semua kasus IBD yang terjadi, maka hubungan sebab akibat yang pasti antara parasit ini dan IBD tidak dapat dibuat.
Host
Penyakit IBD sendiri telah diidentifikasi pada ular-ular dari keluarga boid di bawah ini, antara lain berbagai subspecies boa constrictor (Boa constrictor), green anaconda (Eunectes murinus), Haitian boa (Epicrates striatus), Burmese python (Python molurus bivittatus), Indian python (P. m. molurus), reticulated python (P. reticulatus), ball python (P. regius), carpet python (Morelia spilota) dan diamond python (M. s. spilota). Sebagai tambahan, penyakit yang mirip dengan IBD didiagnosa pada seekor eastern king snake (Lampropeltis getulus) yang dikandangkan dengan boa constrictor dan pada palm vipers (Bothriechis marchi).
IBD biasanya ditemukan pada ular-ular juvenile hingga ular dewasa, akan tetapi tidak menutup kemungkinan ular yang baru lahir (neonate) dapat terinfeksi juga.
Distribusi
Menyebar di seluruh dunia pada ular-ular dari keluarga boid yang ada dalam pemeliharaan. Kebanyakan kasus IBD terjadi di U.S namun kasus-kasus IBD baru-baru ini ditemukan pada captive pythons di Australia, Canary Island, dan Italia. Transportasi ular dalam perdagangan hewan dan transportasi ular dari institusi-institusi kebun binatang yang berbeda dipercaya menjadi sebab tersebarnya penyakit ini di seluruh dunia.
Sampai saat ini tidak diketahui apakah inclusion body disease juga muncul pada boa dan python di alam liar, atau secara exclusive hanya terjadi pada ular di pemeliharaan (hal ini masih membutuhkan penelitian lebih lanjut).
Gejala
Python dan boa memperlihatkan gejala yang sedikit berbeda, dimana penyakit berkembang lebih lambat pada boa.
Tanda-tanda infeksi IBD di Boa antara lain kekacauan pada sistem saraf pusat seperti lumpuh, tidak dapat mengembalikan posisi badannya ke arah semula ketika posisi badannya terbalik, “star-gazing” (posisi kepala ular tegak ke arah atas menatap langit), ketidak mampuan untuk menyerang atau membelit mangsanya – atau bahkan hanya pada kelumpuhan saja. Gejala-gejala lain yang terjadi di Boa adalah penurunan berat badan secara ekstrim, menderita muntah kronis, serta infeksi pernafasan. Dysecdysis yang disebabkan oleh ketidak mampuan ular untuk mengontrol gerakan tubuhnya dalam melepas kulit lama-nya.
IBD berkembang secara lebih agresif pada ular python, selain gejala-gejala yang telah dijelaskan untuk boa di atas (terkecuali muntah kronis), python juga mengalami “mouth rot” (infectious stomatitis), disorientasi dan hilangnya kordinasi otot serta respon refleks yang terlalu tinggi atau terlalu besar.
Baik pada Python ataupun Boa, penyakit ini berkembang sangat cepat dan berakibat fatal pada ular-ular juvenile. Dimana kematian dengan cepat terjadi setelah dimulainya kelumpuhan ringan pada ular.
Daya tahan Virus di luar inangnya
Berdasarkan apa yang telah diketahui tentang virus pada saat ini, maka disinfektan berbasis alkohol (e.g. Sagrotan, Desderman, Microzid) akan melenyapkan virus. Sebagai retrovirus, IBD tidak akan bertahan di luar tubuh inangnya untuk jangka waktu yang lama.
Pencegahan
Sampai sekarang tidak ada pengobatan untuk penyakit ini, dan dikarenakan penyakit ini selalu berakibat fatal dan sangat menular, maka euthanasia pada ular yang positif terjangkit oleh IBD merupakan tindakan yang dianjurkan. Sekalipun ular dapat dijaga agar tetap hidup melalui tindakan-tindakan seperti force feeding dan hydration, kerusakan yang terjadi pada saraf, otak, saraf tulang belakang dan organ-organ dalam sangatlah besar – sehingga biarpun ular tetap hidup tetapi kualitas hidup ular itu sendiri akan semakin menurun yang juga disertai dengan meningkatnya rasa sakit pada ular.
Dikarenakan belum adanya pengobatan untuk penyakit ini dan penyebarannya yang seperti virus, maka tindakan yang dapat dilakukan untuk menimalisir resiko masuknya IBD ke ular peliharaan kita adalah dengan melakukan aksi-aksi pencegahan, antara lain:
* Hanya menempatkan satu ular dalam satu kandang.
* Penggunaan satu macam barang untuk tiap satu kandang (tempat minuman, hook, dan lain-lain).
* Hindari pemberian makanan yang telah ditolak oleh satu ular kepada ular lainnya.
* Pembasmian kutu.
* Melakukan tindakan euthanasia pada ular yang telah positif terjangkit oleh IBD.
* Melakukan disinfeksi kandang dan peralatan secara berkala.
* Mencuci tangan setelah dan di antara penghandlean satu ular sebelum menghandle ular lainnya.
* Kandang yang terbuat dari kayu polos (tidak dilapis melamine dan semacamnya) harus disingkirkan, apabila ular yang telah terkonfirmasi terjangkit IBD tinggal di dalamnya.
Karantina secara ketat untuk setiap ular jenis Python dan Boa yang baru kita dapat, paling tidak untuk jangka waktu 3-6 bulan.
Jika piaraan anda mengalami sakit, ada baiknya segera hubungi dokter hewan langganan anda, agar ular kesayangan anda segera mendapat perawatan medis.

Selasa, 22 Maret 2011

Feline Panleucopenia : Penyebab muntah & mencret pada kucing



Apa yang dimaksud dengan feline panleucopenia ?
Penyakit ini disebut juga Feline Parvovirus, Feline Infectous Enteritis/FIE (radang usus menular). Panleucopenia adalah penyakit serius yang cukup berbahaya pada kucing. Penyakit ini diakibatkan oleh virus. Angka kematian berkisar 25 – 85 % pada kucing yang belum divaksinasi. Penyakit mudah menular ke kucing lain, tetapi tidak menular pada manusia dan anjing.
Bagaimana penyakit ini menular ?
Penyakit ini menular kontak langsung atau tidak langsung melalui air liur, air kencing,muntah dan melalui kotoran kucing yang terinfeksi. Selain itu anak kucing juga dapat tertular virus dari induknya, bila sang induk terserang virus ini pada saat bunting.
Virus panleucopenia dapat bertahan cukup lama di luar tubuh kucing. Sebagian besar desinfektan tidak mampu membunuh virus ini. Oleh karena itu penularan terbesar terjadi melalui kontak dengan kandang, lantai atau peralatan makan dan minum kucing yang tercemar virus dan tidak dibersihkan dengan desinfektan yang sesuai.
Virus masuk ke tubuh kucing biasanya melalui mulut, berkembang di kelenjar pertahanan di bagian mulut, lalu menyebar ke seluruh tubuh. Kemudian virus akan berkembang di beberapa organ seperti kelenjar pertahanan seluruh tubuh, sumsum tulang dan selaput lendir usus yang menyebabkan hancurnya usus.

Bagaimana tanda-tanda kucing terkena penyakit ini ?
Penyakit ini dapat menyebabkan anemia, muntah-muntah dan diare yang parah pada kucing. Kadang-kadang perkembangan penyakit sedemikian cepat sehingga anak kucing mati tiba-tiba sebelum pemiliknya sempat melihat tanda-tanda sakit. Setelah diare dan muntah, biasanya diikuti dengan hilangnya nafsu makan yang mengakibatkan dehidrasi dan kematian.
Apakah penyakit ini dapat diobati ?
Hingga saat ini belum ada obat yang dapat membunuh virus di dalam tubuh kucing. Kesembuhan kucing sangat tergantung kekebalan tubuh kucing tersebut. Obat yang diberikan hanya bertujuan mencegah infeksi lain yang disebabkan bakteri dan meningkatkan kondisi tubuh kucing. Perawatan intensif diperlukan agar kucing tetap makan dan memperoleh nutrisi yang cukup untuk melawan virus.
Bagaimana mencegah penyakit ini ?
Penyakit ini dapat dicegah dengan vaksinasi yang teratur. Anak kucing dapat divaksinasi pada umur 8-10 minggu. Agar kekebalan yang terbentuk lebih terjamin sebaiknya vaksinasi diulang 1 bulan kemudian. Setelah itu vaksinasi dianjurkan diulang setiap tahun. Untuk kucing dewasa atau berumur lebih dari 6 bulan yang belum pernah divaksinasi, vaksinasi bisa dilakukan tiap tahun.
Bagaimana akibat jangka panjang penyakit ini ?
Pada beberapa kasus, penyakit menyebabkan kerusakan usus yang sangat parah, sehingga kucing yang sembuh mengalami kesulitan untuk menyerap nutrisi makanan. Pada beberapa kasus lain kucing yang sembuh mengalami diare terus-menerus.
Kapan sebaiknya membawa kucing baru ke rumah ?
Anda baru saja kehilangan kucing yang mati akibat penyakit ini. Akan tiba saatnya anda menginginkan penggantinya. Virus panleucopenia dapat bertahan hingga 1 tahun di lingkungan. Akan lebih baik bila anda menunggu setidaknya 1 tahun sebelum membawa kucing baru ke rumah. Bila ingin lebih cepat, tunggulah setidaknya 1 bulan sambil membersihkan kandang, peralatan makan, daerah yang diduga tercemar virus, dll dengan desinfektan yang tepat. Lebih baik lagi membawa kucing dewasa yang sudah di vaksinasi.
Desinfektan jenis apa yang dapat membunuh virus ini ?
Sebagian besar desinfektan rumahan yang dijual bebas di supermarket tidak dapat membunuh virus ini. Carilah desinfektan khusus hewan di petshop-petshop atau tempat lain yang mengandung bahan aktif golongan formaldehida atau Chlorin.

Minggu, 20 Maret 2011

Mengenal Penyakit Kelinci



Bagi teman2 yang akan memelihara ataua telah memelihara hewan kesayangan kelinci, ada baiknya membaca dulu beragam penyakit yang sering timbul, disini ada beberapa penyakit yang sering terjadi di Wilayah Pagar Alam dan sekitarnya.

Keberhasilan dalam beternak kelinci salah satunya adalah bagaimana pencegahan terjadinya penyakit dan pengobatannya. Dibawah ini beberapa penyakit yang menimpa kelinci dan pencegahan dan pengobatannya .

A. Luka
• Penyebabnya : macam luka disini karena digigit tikus, kucing , anjing atau terkena benda tajam lainnya.
• Pencegahan : tempatkan kelinci pada tempat yang aman dari gangguan predator ( tikus, kucing atau anjing dan kandang yang aman dari benda tajam ( kawat yang putus atau alas ataupun didinding kandang yang rusak ) ataupun kelinci yang diumbar diluar kandang
• Pengobatan : bersihkan luka dengan air hangat , cukur bulu sekitar luka . Untuk mematikan bakteri pada luka menggunakan rivanol atau garam. Kemudian diberikan antiseptik seperti betadine dengan merata pada luka.
B. Radang Mata ( Kornea Mata )
• Penyebab : infeksi karena kornea mata terkena benda tajam ( lembaran rumput atau benda tajam yang lain ) , karena kekurangan vitmin A sehingga berakibat tekanan pada gigi yang berakibat mata berair
• Pencegahan : Pastikan kelinci berada pada kandang yang aman dan nyaman dari benda tajam, cek kualitas rumput sebelum dikasihkan ke kelinci ( pastikan rumput yang aman untuk dikosumsi )
• Pengobatan : Pemberian obat yang mengandung Cephalexin Sismetik atau Cephalonium Topical , Obat salep mata topical
C. Tungau Telinga ( telinga berkerak dan bau )
• Penyebab : Telinga muncul kerak bewarna coklat dan cairan berbau yang ditandai sebelumnya muncul bintik merah muda dan kelinci menggaruk-garuk telinga terus. Penyait ini dapat cepat menular dikarenakan binatang kecil yang namanya tungau
• Pencegahan : (1) Pastikan kandang bersih, tidak becek dan lembab , (2) Tempat pakan dan minum harus bersih , pakan berair mudah menimbulkan tungau, (3) Kurangi kepadatan kandang koloni, (4) Pisahkan kelinci sakit supaya kelinci yang sehat supaya tidak tertular
• Pengobatan : bersihkan telinga dengan air hangat dengan kain bersih dan oleskan minyak kelapa yang asli jangan bekas , atau obat lain dapat memakai pinisilin , atau antibiotik yang model injek ( lihat label " obat dan vitamin kelinci ")
D. Jamur Kulit
• Penyebab : jamur di tandai pada kulit berwarna bintik - bintik merah dan bulu menebal kusut. Hal ini dikarenakan kandang yang kotor
• Pencegahan : Kandang harus bersih
• Pengobatan : Dibersihkan bagian yang terkena jamur dan cukur bulunya. sebelum dikasih obat salep kulit sebaiknya luka diobati dengan obat merah/yodium

Ada beberapa jenis daire yang sering menyerang kelinci :

1. Diare Biasa dengan kotoran normal dan konsisten
• Gejala : kotoran normal dan tidak dimakan kelinci dengan kondisi fases keras dan kondisi kelinci selera makannya bagus
• Penyebab : Kegemukan, sakit gigi, Rematik, Radang sendi, penyakit kulit disekitar selakangan
2. Diare biasa dengan kotoran lembut, cair dan konsisten
• Gejala : kotoran lembut tidak dimakan dengan kondisi butiran fases keras dan kondisi kelinci bagus
• Penyebab : Perubahan makanan, tidak ada serat makan, pakan terlalu berair, stress
3. Kokidiasis
• Gejala : kelinci mengalami diare bervariasi dengan dari fases cair hingga fases lembut tapi banyak. Hal ini berakibat kelinci jadi pendiam, berat badan menurun.
• Penyebab : parasit eimera , parasit ini muncul dikarenakan tempat yang sesak, kotor dan lembab. Parasit ini menyerang usus dan sistem pencernaan . Kelinci yang terinfeksi mengalami Oosista ( ini menyerang anakan kelinci diatas 21 hari dikarenakan kandang yang jorok pada waktu penggantian musim )
• Pencegahan : (1) Kandang harus bersih dari kotoran sekecil apapun, (2) Kandang tidak boleh kotor, basah dan lembab pada musim kemarau, (3) Pindahkan kelinci ke kandang yang lain dan kandang diberi vaksin setiap sudut sampai bersih
• Pengobatan : (1) Untuk kelinci yang nafsu makannya baik, berikan obat sulpha khususu hewan dan berikan makanan yang bergizi , (2) Obat pediatric suspensian produk trimethoprim/sulfamethoxazole sesuai dosis, (3)Obat alami : 3 daun pupus jambu klutuk, 2 pupus daun pepaya, pupus daun pisang secukupnya, garam sepucuk sendok teh, adu satu sendok teh. Tumbuk daun-daun tersebut dan peras , diambil airnya dicampur dengan garam dan madu dengan air hangat. Berikan secara oral ke mulut kelinci dengan suntikan ( tanpa jarum)
4. Mucoid Enteropathy
• Gejala : tidak ada fases keras , diare dan lendir bercampur, tidak ada fases yang keluar pada tahap berikutnya. Ciri-cirinya : perut kembung, badan membungkuk, pediam dan perut bersuara gemerutuk
• Penyebab : kelinci mengalami stress karena kondisi lingkungan yang tidak baik, udara terlalu panas, peralihan cuaca yang mendadak, perjalanan jauh, ancaman hewan buas, dan kelinci kalah dominan di satu kandang koloni. Kasus ini sering menimpa kelinci dibawah 2 bulan dan indukan kelinci yang menyusui.
• Pengobatan : Sebelum terjadinya penyakit ini alangkah baiknya dilakukan pencegahan terlebih dahulu. Untuk pengobatan baiknya dilakukan pengobatan secara alami seperti penanganan kokidiasis atau juga seperti penanganan penyakit kembung ( lihat pengobatan penyakit kembung )

Sabtu, 19 Maret 2011

HAMSTER

BEDA JANTAN SAMA BETINA GIMANA NECH..???
Membedakan hamster sering kali sulit, khususnya pada waktu mereka masih muda.
Syrian jantan biasanya lebih terlihat jelas, Pada waktu mereka berumur 4 minggu, buah zakar(testikel) mereka akan jelas terlihat dibelakang bawah.
Dwarf jantan juga mempunyai buah zakar, tetapi tidak begitu terlihat jelas seperti hamster syrian. Juga hamster dwarf memiliki kelenjar bau (scent) dekat user(tengah). Semua hamster jantan dapat menarik buah zakar sampai ke dalam perut (abdomen)nya
Syrian betina, terutama pada rambut pendek, anda dapat melihat puting susunya. Ada dua baris puting susu yang terletak secara paralel pada setiap sisi perutnya. Dwarf betina juga memilikinya tetapi lebih kecil dan juga lebih sukar dilihat.
Cara termudah untuk menentukan apakah hamster itu betina atau jantan adalah dengan melihat jarak antara dua lubang di bagian belakangnya. Ini semua sama untuk semua hamster, jantan atau betina.
Pada hamster jantan jarak antara lubang anus dan lubang penis lebih jauh.
Pada hamster betina, jarak antara lubang anus dan lubang vagina lebih dekat dibanding dengan yang jantan.


PAKAN HAMSTER
Banyak orang yang ingin memelihara hamster bertanya, pakan apa yang cocok untuk hamster? Kita perlu mengingat bahwa hasmter berasal dari daerah padang rumput sub tropis. Dengan demikian, dapat ditebak bahwa di tempat asalnya hamster makan biji-bijian. Hanya dengan memberi satu jenis pakan hamster tidaklah bijak, karena kebutuhan gizi hamster pasti tidak akan terpenuhi. Berikut adalah pakan yang cocok untuk hamster:
1. Kacang Tanah

Kacang tanah mengandung banyak lemak. Kacang tanah penting untuk membuat hamster merasa kenyang. Lemak akan disimpan untuk cadangan energi. Pemberian kacang tanah sebaiknya tidak terlalu banyak. Hal ini penting untuk menghindari kegemukan pada hamster. Selain itu, kelebihan lemak dapat mengakibatkan serangan jantung.
2. Biji Bunga Matahari (kwaci)

Biji bunga matahari sangat disukai orang. Kebanyakan orang mengidentikan biji bunga matahari sebagai satu-satunya makanan hamster. Padahal ini tidak benar. Hanya memberi hamster dengan biji bunga matahari akan menyebabkan hamster mengalami kekurangan gizi dan obesitas karena biji bunga matahari mengandung lemak tinggi. Seperti halnya pemberian kacang tanah, pemeberian biji bunga matahari hendaknya dibatasi. Memang benar bahwa hamster sangat menyukai biji bunga matahari, namun demikian sangatlah bijak jika kita mengendalikan nafsu makan mereka. Biji bunga matahari juga dapat digunakan untuk menjinakkan hamster. Dengan memberikan biji bunga matahari mengunakan tangan kita, lama kelamaan hamster akan terbiasa dengan tangan kita dan semakin mudah untuk dipegang.
3.Kacang Kedelai

Kacang kedelai adalah biji-bijian yang kaya protein. Pemberian kacang kedelai baik diberikan kepada hamster supaya dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Selain itu, kacang kedelai kering baik untuk mengasah gigi hamster karena keras. Perlu diketahui bahawa gigi hamster terus tumbuh dan perlu diasah agar tidak terlalu panjang.
4.Kacang Hijau

Kacang hijau memiliki banyak sekali vitamin di dalamnya. Vitamin mutlak diperlukan untuk sebagai zat pengatur dalam tubuh. Kacang hijau yang keras juga baik untuk mengasah gigi hamster.
5.Beras Merah

Beras merah banyak mengandung karbohidrat. Karbohidrat diperlukan sebagai sumber energi untuk melakukan berbagai aktifitas. Jika hamster kekurangan karbohidrat, Kebutuhan energinya akan diambil dari lemak, sehingga lama kelamaan hamster dapat menjadi kurus. Beras merah juga baik untuk perkembangan otak.
6. Padi/Gabah

Gabah seperti halnya beras adalah sumber karbohidrat yang utama. Pemberian gabah yang cukup akan memastikan kebutuhan energi hamster akan terpenuhi. Selain itu, pemberian dalam bentuk gabah, memastikan hamster memakan kulit ari gabah, yang kaya akan pro-vitamin D.
7. Konsentrat

Konsentrat adalah campuran dari berbagai jenis makanan yang sudah diramu oleh pabrikan. Pemberian konsentrat juga penting untuk memenuhi kebutuhan gizi seimbang. Pemberian konsentrat harus disertai pemberian air minum yang cukup karena biasanya konsentrat menyebabkan haus.
8. Wortel

Wortel adalah salah satu sayuran yang baik untuk hamster. Wortel mengandung zat-zat yang dapat mencegah terjadinya kanker. Wortel yang diberikan adalah wortel lokal yang berukuran besar dan dalam kondisi segar namun masih muda (belum berkayu). Wortel impor tidak disarankan karena disinyalir mengandung zat pengawet dan obat-obatan untuk menjaga penampilan hamster. Pemberian wortel juga baik untuk mejaga kesehatan mata, terutama pada hamster albino/bermata merah. Hamster-hamster bermata merah dikenal mudah terkena katarak. Jika pada kandang hamster terdapat botol minum, makan pemberian wortel cukup 1 iris per ekor. Jika kandang tidak diberi botol minum, pemberian wortel dapat juga digunakan sebagai pengganti air minum. Untuk hamster siria diberi 3 iris wortel per ekor per hari. Sedangkan untuk hamster mini, cukup 2 iris wortel per ekor per hari. Untuk hamster hamil dan menyusui, perlu di beri lebih. Mengganti air minum dengan wortel sebenarnya tidak direkomendasikan karena dapat menyebabkan hamster terus menerus kencing dan kandang menjadi lebih cepat bau. Cara ini boleh diterapkan untuk kondisi darurat, misal: botol minum rusak.
Tips: untuk menjaga mutu wortel agar tidak cepat busuk, pilih wortel yang besar dan mulus. Jangan cuci wortel. potong kedua ujung wortel sebelum disimpan. Kedua ujung wortel adalah titik pertama busuk. Simpan dalam wadah kedap (seperti stoples), dan masukkan dalam lemari es. Wortel tidak akan kehilangan kualitasnya.
9. Taoge

Taoge adalah kecambah dari kacang hijau. Taoge cukup diberikan sedikit saja setiap harinya. Taoge mengandung banyak sekali vitamin K yang baik untuk menjaga kesuburan hamster.
10. Air

Semua makhluk hidup memerlukan air. Begitu juga hamster. Walaupun hamster berasal dari daerah padang rumput yang minim air, tetap saja hamster membutuhkan air. Air dapat diberikan dalam botol minum hamster yang dapat dibeli di pasaran. Dalam kebutuhan darurat, air dapat diganti dengan wortel. Kebutuhan air akan meningkat drastis pada saat hamster hamil, melahirkan, dan menyusui.
Bagaimana sih cara merawat hamster agar bisa bertahan hidup dan beranak-pinak seperti itu? Beberapa tips memelihara hamster bisa saya sebut sebagai berikut:
* Usahakan kandang selalu bersih dan kering. Gunakan pasir atau butiran batu yang biasa dijual di tempat penjualan hamster sebagai alasnya. Pasir ini berguna untuk mengeringkan kandang dari air kencing dan menghilangkan bau air kencing itu sendiri. Pasir ini juga bisa dipakai hamster untuk mandi sehingga bulunya terlihat rapih, kering, dan tidak bau.
* Ganti pasir ini setiap minggu atau 2 minggu sekali dengan pasir baru. Setelah seminggu atau dua minggu, pasir ini akan terlihat kotor karena bercampur dengan kotoran dan sisa makanan. Jika mau sedikit repot, pasir yang sudah terpakai bisa dicuci, dikeringkan, dan dipakai ulang.
* Cara mencucinya, pasir bekas pakai tadi direndam dulu agar kotoran dan sisa makanan mengambang sehingga mudah untuk dibuang dan dipisahkan dari pasirnya.
* Beri makanan dan minuman yang cukup. Untuk makanan, saya memberi kuaci atau tumbukan kacang tanah yang sudah dikupas kulitnya. Untuk minuman, sesuai saran penjualnya, jangan beri air langsung, tetapi beri kecambah (tauge) setiap pagi dan sore. Dengan demikian, kandang bisa terus kering sepanjang hari. Banyak orang memberi minum dengan air sehingga kandang menjadi basah dan hamster mudah sakit dan mati.
* Tambahkan makanan baru hanya jika makanan yang sudah ditaburkan atau disediakan di tempat makanan sudah habis termakan. Ini untuk menjaga kebersihan agar tidak banyak sisa makanan berserakan di dalam kandang.
* Jika induk betina melahirkan, pisahkan dari hamster pejantan atau hamster lainnya, dan perbanyak makan kecambah. Ciri-ciri hamster betina yang akan melahirkan terlihat dari bentuk perutnya yang membuncit dan si induk seperti gelisah mondar-mandir dalam kandang dengan tingkat keaktifan yang lebih tinggi dari biasanya. Jangan lupa beri potongan kain untuk membuat sarang buat bayi-bayi hamster yang akan dilahirkan.


MERAWAT HAMSTER SETELAH MELAHIRKAN

1. Pisahkan yang jantannya untuk menghindari perkawinan lagi saat menyusui agar kandungan betina tetap bagus.
2. Biarkan betina dan anak-anaknya ( betina akan menyusui bayi2nya).
3. Berikan serbuk kayu atau potongan kain kecil-kecil ke dalam kandang. jika diberi pasir maka akan berisiko pada bayi2nya nanti. tapi ada juga yang diberi tissue kering untuk menghangatkan bayi2nya.
4. Jangan di liatin karena membuat hamster yang melahirkan panik dan bayi2nya akan di makan atau di injak2.
5. Kandang jangan di bersihkan sampai usia bayi2nya 3 minggu.
6. Beri makan dan minum yg cukup, diutamakan biji bunga matahari(Kwaci).
Mungkin setiap penghoby mempunyai cara yang berbeda-beda dalam merawat bayi hamsternya jadi semuanya dikembalikan lagi pada sang empunya. semoga bermanfaat

TANDA – TANDA HAMSTER HAMIL DAN MAU MELAHIRKAN
Berikut tanda-tanda hamster hamil:
1. Setelah hamster itu melakukan hubungan badan dengan lawan jenis selama kurang lebih 3 hari, maka hamster akan segera mengalami kehamilan.
2. Pada hari 1-4 mungkin belum terlihat jelas kalau hamster kita hamil apa tidak, karena belum terlihat buncit.
3. Setelah seminggu maka hamster akan terlihat sedikit buncit, seperti gemuk sekali.
4. Apalagi saat dipegang pada perutnya kalau dipegang terasa sekali beratnya berbeda dengan yang lain.
5. Lebih galak (suka menggigit) daripada saat tidak hamil.
6. Agresif, dan yang jelas sudah tidak mau lagi jika si jantan mau mencabulinya lagi. Hamster betina yang hamil pasti akan menolaknya jika mau diajak senggama. Hehehe sakit kali ya…
7. Puting susunya terlihat lebih besar ketimbang pas tidak hamil.
8. Pas sekitar 15 hari’an maka hamster akan terlihat gelisah, dengan sikapnya yang mondar mandir diwaktu siang hari (karena biasanya tidur).
9. Setelah berumur 20’an hari maka hamster akan segera melahirkan.